Sabtu, 30 Mei 2015

KETAHUILAH


Ketahuilah, aku tak pernah mampu mengulur waktu untuk terus membencimu
 


Sekalipun waktu itu nyeri kau tancap dalam-dalam seperti duri mawar yang pasti menjadi takdir di tubuhnya
Sekalipun kau aku-akui aku sebagai boneka; terpenjara
Sekalipun aku tak mampu menolak apa-apa yang kau paksa

Kau harus tahu, bahwa memang tak ada iba untuk lapang dada yang harus aku bawa jika ingin mencintaimu
Aku mengerti jika akan selalu ada waktu untukku mencecap pedih atau perih di mataku hingga akhirnya jatuh tangis yang hujan
Atau aku harus bertahan dengan gersang kabar yang tak akan pernah kau sirami barang satu kata sapa "Hai" saja

Begitu sulit untuk mencintaimu bila aku tak menanggalkan apa-apa yang kupunya
Aku harus rela berulang kali bersulang dengan cangkir-cangkir harapan yang kosong sebab kau teguk tak setetes pun kau bagi kepadaku


Tapi biarlah, jika hanya aku saja yang memberi
Ah, kau tak pelit
Buktinya, kau dermawan sekali memberiku kabung duka lara
Tak apa, aku terima

Ketahuilah, sementara kau terus menghibahkan rasa sakit, biarkan aku tetap menjadi mawar putihmu; membersihkan luka di hatimu

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.