Senin, 03 Agustus 2015

CINTA PERTAMAKU, AKU RINDU

Kau seperti rumput liar yang coba ku pangkas
Semakin ku gunting, semakin meranting
Malam ini, ketika dinding kamar memudar warna catnya
Dan kipas angin mengibas-ngibaskan
sejuk yang pengap, aku kembali terlena

Berkelana di linimasa memburu kabarmu yang sekian tahun menjauh
Entah karena alasan apa, tapi yang ku kenal hanya
satu kata saat ini, rindu berulang-ulang menggema
di gendang telinga. Rindu.. rindu.. rindu..

Ah, aku sungguh rindu cinta pertamaku
Kenangan yang berlari-lari di kepalaku meluluhkan hati
Perih telah uap, sebab aku lebih mengingat cara wajahmu tertawa
Kerut-kerutnya membuat perasaanku carut-marut

Telah ditinggalkan oleh bibirmu, pesona yang luar biasa
Seringkali aku tak kuasa menepis segala tentang kau
yang sempat melumpuhkanku seketika
Bahkan di bergantinya masa
Penyesalan yang dulu begitu kuratapi
Telah hangus beserta kemarahan-kemarahan yang dulu sempat sangat dengus

Aku kembali luluh oleh kelebat-kelebat tentang kita
Yang dulu sempat mengguyupkan bahagia bersama
Tak peduli seberapa deras air mata yang pernah kau dan aku jatuhkan

Ah, aku sungguh rindu cinta pertamaku
Meski album potret kita yang pernah sengaja diabadikan
Telah lenyap ditilapkan kurun kalender
Namun kenangan tak pernah begitu saja menghilang oleh lalu lalangnya tanggal-tanggal

Kisah-kisah using itu tetap tinggal
Dirawat ingatan hingga kekal
Sebab mengenangmu adalah candu yang seringkali ku cumbu
Tiap rindu memeluk tubuh waktu

Ah, aku sungguh rindu cinta pertamaku
Tapi kini, kau lebih senang merengkuh hangat peluknya
Seharusnya aku turut bahagia
Yaa… seharusnya!!!

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.