Jumat, 13 April 2018

RENCANA TUHAN

Tuhan selalu punya rencana paling jitu untuk segala jenis problema yang sakiti kepala.
Kita terlalu jauh menerka sampai lupa kalau kita butuh berusaha.

Tiada yang akan hilang ketika kita pintar perihal menjaga,
yang pergi adalah teka-teki bagian dari diri yang luput dari koreksi.
Kita hanya berteman ratap tanpa sadar waktu tidak pernah menetap.

Seperti kita, hilang setelah habis masa bersama.
Habis waktu menjalin segala jenis simpul hidup yang kita ikat mati.
Cipta rumit ketika mau kita adalah henti, terlanjur dibelit temali
dengan ujung yang tidak kita temui.

Masa membawa semua simpul itu mereda, habis sudah 
jangka waktu tau serapah untuk salahkan satu sama lain.
Kita terurai dengan banyak bekas luka akibat alfa kita sendiri.

Lalu apa kabar dengan hati?
Ia yang awalnya adalah hal yang ingin kita jaga,
bermetamorfosa jadi hal yang kita rusak dengan sengaja.
Berduanya kita hanya untuk saling menumpuk luka, 
untuk pecah lalu menghambur semuanya.

Kita sampai pada batas waktu, dimana 
harus menepi dari segala jenis urusan hati.
Menyembuhkan diri entah dengan jatuh cinta lagi, atau
bungkam meredam ambisi karena takut kembali luka atau melukai.

Lalu kembali waktu menunjukkan wujudmu pada iris mataku.
Ah itu mantan kekasihku, begitu ujarku.

Kita hanya mampu tersenyum untuk kemudian saling menjabat.
Genggam itu tunjukkan betapa kita telah kembali kuat,
entah benar kuat atau hanya mencoba tak terlihat.
Hanya diri yang tau pasti, mari pasang topeng tegar agar tak dikasihani.

Genggam terurai, dan kita kembali melangkah dengan tuju yang tidak lagi serupa.
Hentak langkah seperti bersuara "Sampai jumpa, selamat bertemu dikebetulan selanjutnya."

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.