Aku merasakan hujan
Ketika sepatumu sudah
berlangkah-langkah menjauh dari
pelataran
Aku kebingungan
Membedakan suara
kepergianmu dan air angkasa yang
mulai riuh jatuh
Hanya terdiam,
termangu
Tubuhku seakan-akan
boneka lilin yang leleh dalam
kedinginan
sekaligus kaku
mengamatimu berjalan
Tak ada kepergian
yang menghangatkan
Perpisahan tak pernah
jadi tungku
Untuk gemeletuk
gemetaran menampung lengah
Namun aku tak bisa
apa-apa selain berdoa
Menitipkan segala
bahagia kita disana
yang kau bawa pulang
tanpa membandingkan aku
dikekar lenganmu
Kau tak lagi pernah
datang
Hujan di awal Januari mengantarkan gelisah
Mengabulkan beberapa
mimpi menuju kenyataan yang
sunyi
Dan aku, hening yang
dikabulkan rasa pedih
Hujan di awal Januari
Aku nyeri sendiri
30 Januari 2015
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.