Senin, 02 Maret 2015

AKU YANG DISEMBUNYIKAN

Aku tak pernah bebas mencintai dia
Dia lebih suka kucintai secara diam-diam
Dia lebih suka kucintai tanpa harus ada banyak orang yang tau
Itulah kita, dengan kemesraan yang kami sembunyikan
Dengan sapaan sayang yang tak pernah terdengar dimuka umum
Sering kali, ada rasa sakit yang menyelinap secara nyata dalam kerahasiaan ini
Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa
Aku tak pernah mampu melawan dia yang tetap saja mengatakan sayang meskipun aku selalu dia sembunyikan

Kami memang terlihat seakan-akan tak memiliki hubungan khusus
Kami memang sering kali terlihat seakan-akan tak punya perasaan apa-apa
Padahal, saat kami hanya berdua, perasaan itu membuncah dengan liarnya
Rasa cinta itu mengalir dengan derasnya
Tak ada orang lain yang tau bahwa kami telah bersama
Karna dia selalu berpendapat bahwa suatu hubungan memang tak butuh publikasi berlebihan
Tapi menurutku, ini bukan hanya sekedar publikasi yang dia ceritakan
Nyatanya aku memang benar-benar disembunyikan
Nyatanya saat dia bersama teman-temannya
Aku seakan-akan tak pernah ada didekatnya
Aku diperlakukan seperti orang lain
Ada rasa sakit yang sebenarnya diam-diam menyiksaku
Tapi aku masih sulit memutuskan tindakan yang harus dilakukan

Memang, didepannya aku tak pernah mempermasalahkan pengabaiannya
Tapi justru tindakan itulah yang membuatku tersiksa dibelakangnya
Aku memang bahagia saat bersamanya
Tapi apa gunanya kalau dia hanya sanggup untuk menyembunyikanku???
Aku memang merasa hangat jika dalam peluknya
Tapi apa gunanya jika pelukan itu semu dan tak bisa terus menghangatkanku???
Aku terpaksa menunggu dihubungi lebih dulu
Jadi dia akan datang padaku jika dia membutuhkanku???
Padahal, aku merindukannya
Padahal, aku ingin menghubunginya lebih dulu

Aku seringkali merasa bukan seseorang yang penting dalam hidupnya
Karna memang dia jarang memperlakukanku layaknya orang penting dalam hidupnya
Padahal, aku selalu menganggap dirinya penting dalam hidupku
Bahwa sebagian diriku ada bersamanya
Lupakan makan malam romantis
Lupakan gandengan tangan yang manis
Lupakan boneka yang tersenyum dengan bengis
Dia memang tak seromantis pria-pria lainnya
Dia memang selalu lupa untuk memperlakukanku layaknya wanita
Mungkin, aku sudah terbiasa disakiti olehnya
Mungkin, perasaanku buta akan cinta sesungguhnya
Sehingga perlakuan yang menyakitkan pun tetap kuanggap sebagai perlakuan yang membahagiaanku

Bahkan dia tak mempertegas status kita
Seringkali aku bertanya
Inikah cinta yang kucari jika dia hanya bisa menyakiti???
Inikah dunia yang kuharapkan jika aku merasa frustasi???
Inikah hubungan yang akan membahagiakanku jika dia tak pernah menganggapku ada dan nyata???
Apakah ini saatnya untuk melanjutkan, atau berhenti ditengah jalan???

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.