Kamis, 16 Februari 2017

Dear Diary (Part 1)

Aku menyepi, menyendiri beberapa waktu, memikirkan sesuatu yang akhir akhir ini mengganggu pikiranku.

Seseorang pernah mengatakan, ikatan hati yang terjaga baik oleh doa, suatu saat juga akan terselamatkan oleh doa.

Kemudian, aku berpikir.

Apakah untuk mencintai seseorang cukup hanya dengan mendoakan? Apakah tidak dibutuhkan perjuangan, atau pengorbanan? Apakah cinta tidak meminta pembuktian?

Hari ini aku sedang mencintai seseorang. Siapa dia? Bagaimana caraku dalam mencintainya? Seperti apa aku memperjuangkannya? Bahkan itu cukup menjadi rahasia Tuhan bersamaku.

Dia tahu aku begitu mencintainya. Namun sejauh kita telah berjalan bersama, ada sisi di mana aku sama sekali tidak bisa mengenalinya. 

Bagiku, jarak terjauh dari perasaan bukanlah rindu yang tersimpan dalam jarak, namun diamnya seseorang yang kita sayang.

Jika hari ini cemasku masih tentang merindukannya, bagaimana jika suatu hari nanti aku berubah menjadi seseorang yang tidak lagi mengenalinya? Apabila waktu itu benar tiba, apakah dia akan meyakinkanku, seperti dulu ia meyakinkanku untuk percaya bahwa dia benar mencintaiku?

Aku menunggu waktu, di mana aku akan begitu merasa lega setelah melewati hari ini.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.