Kau curang, Tuan!
Hidupku kini dikoyak resah yang tak kunjung sudahAku terbuai oleh manis cintamu dulu
dan kini aku begitu tersiksa
Tuan, hati ini sungguh sudah berupaya
Membendung segala ambisi untuk tetap mencintaimu
Namun nyatanya, pikiranku terhenyak karena rindu yang banyak
Aku tak bisa terus menerus berdiri tegar dihadapanmu
Lukanya semakin parah dan hampir menembus bajuku
Aku tak bisa memendam terus menerus
nyeri yang mengusik malamku
Tuan, sungguh kali ini di tempat tersepiku, aku menangis sendiri
Aku terjepit rasa gundah, karena aku sudah kembali goyah
Aku tak bisa bertahan seperti ini yang tak pernah kau anggap lagi
Tapi aku juga tak bisa pergi jika kau terus menghantui
Tuan, rinduku begitu ngilu
Hingga air mata tumpah ruah menemani kesendirianku
Akankah kau perlakukan aku terus begitu?
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.