Sabtu, 25 Februari 2017

KOPI YANG BEDA

Pagi ini rasa kopi tak seperti biasanya. Meskipun pahit, tapi biasanya rasa kopi ini akan berubah manis seketika, bukan karena gula tapi ada kamu sebagai pemanisnya. Oh, pantas saja. Kopi pagi ini seduhannya berbeda, ternyata kau tak sedang duduk di sampingku untuk menemani aku meneguknya. Kau dimana? Apa kau sudah bosan menemaniku dalam aktivitas ini? Ataukah kau marah? Karena aku selalu tidak mendengarkan nasihatmu, untuk aku berhenti meminum kopi.

Kau selalu punya alasan dibalik perkataanmu “kopi bukanlah sahabat yang baik untuk perempuan”. Ah, mungkin memang benar. Tapi aku tetap saja belum ingin berhenti, aku merasa kecanduan. Ada ketenangan ketika aku meneguk segelas kopi, lengkap dengan kamu sebagai pemanisnya. Selagi ada kamu, dalam bahaya seperti apapun aku akan tetap merasa tenang.

Maaf Tuan, aku bukan bermaksud untuk mengecewakan. Hanya saja aku merasa senang, membuka pagi dengan seduhan kopi hangat seperti ini. Sudahlah, tak perlu kau khawatirkan secara berlebihan. Kau hanya perlu menemaniku di setiap aku membuka pagi, memulai segala aktivitas dan rutinitas. Agar kopiku tak lagi berasa berbeda, temani aku saat meneguknya.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.