Tapi tak ada puisi-puisi
Yang ada hanya lirih
Aku tak mengerti bagaimana awalnya
Semua berlangsung tanpa aba-aba ku
Kau datang tanpa permisi
Kau masuk tanpa mengetuk pintu hati
Entah bagian mana dari dirimu yang membuat kepala ku
hampir mampus dirajam tersebab engkau
Aku tak paham
Aku jadi kacau
Ya, kau selalu menang
Kau bertahta lagi
Kau menguasai situasi
Kau sukses, sukses menguasai pikiranku
Kau tahu kan tuan?
Aku selalu mengikuti langkah mu
Mengikuti bayangan mu
Aku mengeluarkan jurus ku
Kau yang bertanya kala itu
Dan perlu kau ketahui, semakin aku mengikuti
Aku patah hati
Patah hati tiba-tiba
Aku tak pernah bernafsu untuk menggapai mu
Melihat mu dari kejauhan saja sudah cukup
Melihat keadaan mu baik-baik saja sudah cukup
Mengagumi mu dengan sangat rahasia saja sudah cukup
Dapat mendo'akan mu dalam setiap sholat saja sudah cukup
Namun melihat tuan dengan yang lain aku tak sanggup
Lalu, kau pikirlah tuan, apa yang aku lakukan?
Aku hanya mampu mencari tahu apa-apa nya tentang tuan
Agar aku mengerti, agar aku memahami
Apapun tentang tuan
Sekarang, bisakah kau mengerti pikiranku, tuan?
Dan sekarang, dimanakah hatimu bertumpu?
Agar aku jadi tahu
Agar aku tak berharap melulu
Mengertilah pikiran ku
Mengertilah maksud ku
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.