Seseorang dari masa depan yang barangkali tengah menempuh perjalananmu menemukanku. Aku memang sama sekali tak punya duga dan prasangka mengenai siapapun kamu nantinya, tapi izinkan aku menyimpan catatan ini disini. Semoga semesta berbaik hati menyampaikannya padamu, ya..
Aku disini, sedang menapaki jalan juangku. Sejujurnya aku sendiri masih sedang belajar dan butuh lebih banyak belajar lagi soal hidup-kehidupan. Seringkali aku bertanya, apa benar jalan yang kulalui ini mengantarkan pada tujuanku? Apa arah yang kutuju sudah benar-benar menuju Sang Maha? Dan kadang-kadang, beberapa pertanyaan masih belum jua kutemukan jawabannya.
Tak jarang pula, aku tergugu di tengah perjalananku. Aku juga masih beberapa kali menangis ketika rasanya hidup sedang mengajariku sebuah pelajaran penting yang terbalut dalam peristiwa yang kerap membuatku kalut. Kukira, aku sudah cukup berani menghadapi fase hidupku yang sekarang. Nyatanya, aku tak selalu seberani yang kukira.
Pun barangkali sama denganmu. Aku percaya, entah di sudut bumi bagian mana, kamu juga sedang melintasi jalan-jalan panjang perjuanganmu. Tugasmu tak kalah berat. Ada segudang tanggung jawab yang harus kamu pikul sendirian. Dan, kamu mungkin juga sama sepertiku.. sedang mencari jawaban dari beberapa pertanyaan besar dalam hidupmu.
Ternyata, memasuki usia dewasa, terlihat cukup menakutkan, ya? Oh atau hanya menurutku saja? Apa mungkin kamu sudah lebih siap dan lebih mempersiapkannya daripada aku? Hmm :) apapun itu, aku berdoa semoga kita bisa menghadapinya dengan tenang dan baik. Jangan lupa untuk selalu memohon petunjuk dan pertolongan Allah, ya.
Boleh jadi kita tengah menempuh jalan juang masing-masing. Aku di jalan juangku, kamu di tualang juangmu. Allah sedang mendidik kita maisng-masing. Supaya nanti, ketika sampai waktunya untuk Allah mempertemukan kita, kita sudah punya setidaknya cukup bekal untuk berjalan dan bertualang bersama.
Jalan di depan masih nampak panjang. Hati-hati di jalan juangmu, ya. Aku percaya, bila memang benar kamu yang Allah kirim untukku dan aku untukmu, Dia pasti akan mempertemukan kita satu sama lain. Entah aku menemukanmu lebih dulu, atau justru ditemukanmu lebih dulu. Aku tak tahu mana yang pasti. Tapi aku percaya, Allah sudah menyiapkan skenario paling indah untuk kita. Sebelum pada akhirnya, kita dipertemukan di ujung persimpangan jalan juang, dan dipersatukan dalam satu arah tujuan: keridhoan-Nya.
Aamiin Yaa Mujibassaailin..
Tertanda, seseorang yang menunggumu, sambil menapaki jalan juangnya sendiri dulu.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.