Rabu, 26 Februari 2025

LEBAM MERUAM

Aku telah kehilangan rima untuk sekedar bermunajah kepada sang pencipta, pengulangan doa hanyalah tikam lebam berulang, bahwa harap adalah ketidak mungkinan yang paling gersang.

Sejauh-jauhnya aku melangkah menuntaskan rindu, masih saja kutemui takdir yang membuat tangisku menderu pilu. Kau berlalu dengan orang yang bukan aku, kau tersenyum lucu dengan orang yang selain aku.

Harapku sudah berangkatan, lukanya lebam meruam dan sakitnya tak terelakkan.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.