Dunia pernah terasa begitu luas meski hanya sebatas halaman rumah. Aku berlari tanpa takut, seolah-olah waktu itu utuh milikku. Tapi kalau kuingat-ingat lagi sekarang, setiap sudut yang dulu penuh petualangan itu meredup.
Pohon-pohon besar yang dulunya kurasa bak istana, kerikil kecil yang kerap kuibaratkan harta karun—sekarang hanya benda-benda biasa tak punya makna. Bahkan hujan yang dulu terasa seperti kawan pun, kini hanyalah hujan biasa yang merepotkan perjalanan pulang.
Dunia itu, dulu hidup dengan impian dan tawa, kini terasa sepi dan penuh kesendirian. Keberanian itu menguap, digantikan oleh rasa cemas yang tak kutahu kapan tepatnya.
Aku dulu tahu esok akan membawa petualangan baru, tapi sekarang, esok hanya memberi lebih banyak pertanyaan dan lebih sedikit jawaban.
Dunia itu, kini terasa begitu jauh.
Terlampau berbeda dengan realitas kehidupanku sekarang.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.