Ada banyak hal yang harus ku terima dari semua keadaan yang dihadapkan padaku, ada banyak hal juga yang harus bisa ku sadari bahwa tidak semua mampu ku dekap, ada banyak sekali sesal tentang pilihan² yang buat luka² baru tumbuh menumpuk diantara luka lama yang bahkan mengering saja belum, ada banyak sekali yang harus ku tanggung sebab belum mampunya diri menempatkan posisi pada apa yang terjadi, aku semakin kelimpungan dengan perasaan juga pikiran sendiri, tentang semua yang terjadi, tentang keadaan saat ini.
Seiring berjalannya waktu ku kira akan tetap mampu baik² saja, nyatanya semu. Benar, tidak ada yang baik² saja jika penerimaan tentang keadaan yang dilalui atau dihadapi saat ini belum sepenuhnya diterima dengan lapang hati.
Tidak ada maksud ingin melawan apa yang Tuhan takdirkan, bukan pula ingin terus menyesali menangisi meratapi semuanya, tapi berusaha menerima saja nyatanya memang tidak cukup, ikhlas bukan tentang sekedar sebuah penerimaan saja kan? Menyedihkan rasanya aku masih jauh dari tahap sepenuhnya ikhlas, sebuah penerimaan yang ku lakukan masih dibatas sekedar menerima, aku kesulitan memaafkan diri atas semua, atas segala yang terjadi di masa lalu yang membawa pada keadaan saat ini, keadaan yang tidak pernah terbayangkan.
Tuhan, aku lelah terus-menerus menyesatkan diri..
Aku ingin, sangat ingin mampu memaafkan diri, menerima tanpa lagi sibuk menyesali semuanya, menerima dengan lapang hati tanpa lagi menerka andai dulu yang aku lakukan begini atau begitu, aku ingin bisa melepaskan rasa sesak yang kian hari membuat ku kian tersesat. Aku ingin jatuh cinta sejatuh²nya pada diri ku dengan segala masa lalu ku, dengan segala kesalahan ku, juga dengan segala yang bisa ku banggakan dan segala keadaan di saat ini. Ya! semua apa yang ada pada diriku, aku ingin mampu menyayangi ku dengan benar lebih dulu, aku ingin mampu menerima diriku sendiri dengan rasa lapang yang benar² ikhlas.
— Siapapun kamu berbahagialah jika sudah mampu menemukan rasa ikhlas yang beriringan dengan penerimaan yang bukan hanya sekedar menerima saja, katanya jika sudah mampu ditahap itu Tuhan sudah benar² memeluk, dan aku tahu bahwa aku terlalu "melawan" apa yang Tuhan kehendaki hingga jalan yang ku tempuh harus begini 🥲
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.